PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISTEM KONSENTRATOR SURYA SEBAGAI ALTERNATIF KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU-PULAU KECIL

Kamis, 21 Oktober 2010

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar belasan ribu pulau.Namun, kekayaan ini tidak didukung dengan adanya ketersediaan listrik yang memadai. Sampai saat ini sebagian besar wilayah terutama pulau-pulau kecil dan pesisir belum tersedia sumberdaya listrik, sehingga listrik di daerah pulau hanya menggunakan jenset yang dinyalakan malam hari saja, sedangkan siang harinya masyarakat pulau hidup tanpa listrik. Pemakaian jenset pun dapat menimbulkan polusi udara karena memerlukan bahan bakar fosil untuk menghidupkanya. Keadaan bahan bakar fosil saat ini semakin lama semakin menipis karena pemakaianya yang berlebihan. Hal ini menuntut masyarakat Indonesia untuk menemukan dan mengembangkan berbagai macam alternatif teknologi yang lebih efektif dan efisien, murah serta ramah lingkungan.
Salah satu teknologi alternatif yang dapat digunakan adalah pembangkit listrik yang menggunakan sistem konsentrator surya, yaitu menggunakan matahari sebagai sumber panas. Salah satu keunggulan dari teknologi ini adalah menggunakan energi matahari sebagai sumber utama, sehingga tidak merusak lingkungan.
Sistem ini memusatkan energi sinar matahari dengan menggunakan cermin berbentuk parabola. Cermin tersebut diatur mengarah sinar matahari dan memusatkan sinar matahari ke sebuah mesin yang berada di tengah-tengah titik pusat parabolik tersebut. Cermin parabolik ini berfungsi untuk menerima sinar matahari dan memindahkan panasnya ke cairan yang berada di dalam mesin. Panas yang terjadi mengakibatkan cairan di dalam mengembang dan menekan piston atau turbin dan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik tersebut kemudian digunakan untuk memutar generator untuk menghasilkan listrik.


Salah satu jenis konsentrator surya

Pembangkit listrik dengan sistem konsentrator surya ini belum berkembang di Indonesia, padahal di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa sudah menggunakan teknologi ini untuk menghasilkan listrik, bahkan Amerika meramalkan bahwa teknologi ini sangat berkembang di masa yang akan datang karena murah dan ramah lingkungan. Di Amerika dan Eropa teknologi ini berada di wilayah yang memiliki intensitas matahari yang cukup tinggi seperti di daerah gurun, sedangkan di Indonesia sendiri wilayah yang memiliki intensitas matahari yang cukup tinggi berada di daerah pesisir dan pulau, sehingga teknologi ini sangat potensial diaplikasikan untuk masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Diharapkan dengan dikembangkannya pembangkit listrik yang menggunakan sistem konsentrator surya ini dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau.
MAJULAH TERUS KELAUTAN INDONESIA….



Oleh: Henky Wibowo

0 komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes